Prinsip Kerja Pilot Lamp
Pilot lamp bekerja ketika ada tegangan masuk ( Phase - Netral ) dengan menyalanya sebuah lampu atau led pada pilot lamp.
Tegangan Kerja Pada Pilot Lamp
Pilot Lamp sekarang banyak sekali macamnya dahulu menggunakan bolam atau dop dan sekarang sudah eranya sebuah teknologi LED. Yang mempunyai kelebihan lebih terang dan hemat energi.Dari LED tersebut mempunyai banyak tegangan kerja untuk bisa menyalakan sebuah pilot lamp.
- 24 V AC/DC
- 110 … 120 V AC
- 230 … 240 V AC
Pilihan Warna pada Pilot Lamp
Warna sangat berpengaruh untuk memudahkan manusia untuk menganalisa sebuah informasi, dalam pilot lamp ada beberapa warna yang sudah distandartkan untuk sebuah indikator panel listrik. Berikut macam-macam warna pada pilot lamp.- Putih
- Hijau
- Merah
- Jingga atau kuning
- Biru
Indikator Phase R, S, T pada panel distribusi
- R menggunakan lampu led warna Merah
- S menggunakan lampu led warna Kuning
- T menggunakan lampu led warna Hijau
Indikator pada tombol kontrol
- Run / jalan menggunakan warna Hijau.
- Stop / berhenti menggunakan warna Merah.
- Alarm / Fault menggunakan warna kuning.
Diameter Lubang Pilot Lamp
Terdapat diameter lubang yang bisa disesuaikan berikut beberapa diameter umum pada pilot lamp.- Ø 22 mm
- Ø 25 mm
- Ø 30 mm
- Ø 30.5 mm
Feature Pilot Lamp
- Conformity with IEC, UL, CSA standards
- CE marking
- IP 65, NEMA 4 dust and damp proofing
- “Protected LED” illuminated lens units
- Low-load electrical contact
- Screw clamp connection, pins for printed circuit
- Insulation displacement connector
- Complete products
Wiring Pilot Lamp
Wiring Pilot Lamp pada Kontak N/O atau N/C pada kontaktor |
PRINSIP KERJA PILOT LAMP
Reviewed by admin
on
10.38
Rating:
Tidak ada komentar: